Mengharu Biru Bersama Kantor Pos Virtual

Halo Bosse.

Aih, senangnya bisa menyapamu hari ini. peperin lem

Senang juga karena ini kali kesekian ikutan proyek menulis surat cinta. Sejak pertama digulirkan bertahun lampau itu, melihat di linimasa tentang ajakan menulis di blog, aku tak pernah alpa meski satu tema. Ada Kotaku Bercerita dan Laguku Bercerita salah satunya. Meski ada beberapa hari yang bolong (karena telat setor, jadi tak dikirimkan oleh KangPos yang lewat), tetapi semangatnya tetap sama.

Beberapa kali bertemu Bosse di dunia nyata, tetapi tak pernah menyapa. Bosse selalu sibuk. Iya, sibuk ngisengin orang. *dilempar timbangan surat#

Tak mengapa, terkadang memang cukup diam saja melihat Bosse sibuk sana sini, mengatur kerja para kangpos agar semua surat sampai dengan baik. Untuk itu, aku sangat berterima kasih. Ini serius lho.

Aku suka membaca surat dari pecinta yang lain, dan akhirnya ikutan tertawa, marah, sedih, dan campur aduk. Ingin ikut merasakan isi hati mereka saat menulis surat. Meski tak saling mengenal, tulisan mereka menggambarkan bentuk cinta yang banyak. Cinta itu abstrak. Dan Bosse lah yang mengumpulkan semua ketidakjelasan cinta itu dalam bentuk berbeda.

Aku tak bisa menulis banyak untukmu, Bosse. Pikiranku penuh dengan tanya yang sama bertahun-tahun, “Kapan bisa berani ngobrol lagi dengan Bosse seperti pada saat pertama kali bertemu?” Eh, ini kalo jabatan Bosse masih dipegang orang yang sama ya? Hahahaha….

Jadi, kutuntaskan saja surat terakhir ini, istimewa untuk Bosse, yang setia dengan bawel noraknya untuk semua kangpos dan para pecinta. Terima kasih telah berbagi cinta sekali lagi dengan kami, warga Twitterland.

Semoga Tuhan memberi kesempatan padaku untuk ikut proyek cecintaanmu , yang lain ya, Bosse? Semoga ada tema-tema cinta seru lain yang bisa digali dan disebar ke dunia maya.

Salam sayang dari Bandung untuk Bosse. ♥

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.