Lupakan Saja Mesir! Kejauhan!

Mari lupakan Mesir!!!! Tidur aja! Jangan pedulikan mereka!

Gak usah pikirin Mesir atau Palestine atau Syiria atau Rohingya. Kejauhan. Tidur aja deh!

Ongkos bantuin Mesir tuh mahal. Jauh. Tuh tetangga lo butuh makan. Kasih gih!

Jadi mari lupakan Mesir. Gak penting cuuuuyyyy… Pppffffttt…

Yaeyalah! Ngapain mikirin Mesir. Gak jelaaaaaasssss… Jauuuuhhhhh… Tau gak tuh tetangga udah gak makan berapa hari?

Udah gak usah percaya foto dan berita media. Bohong tuh. Gak separah itu kok di Mesir. Yuk ah tidur yang nyenyak.

Oia, Gaza diserang lagi tuh. Gak usah peduli. Jauh, bray. Mending tidur yuk?

Tapi sekarang susah tidur karena mikirin aneka foto penuh darah. Itu hasil sotoshop kan ya? Foto rekayasa kan ya? Iya gitu dong ah!

Udah stop deh mikirin Mesirnya. Capek lo ntar. Bantuin tuh Aceh, Maluku, de el el. Sini bobo sebelah gue aja.

————- twit di atas pukul 1 dini hari.

Masih ada yang berpikir untuk melupakan Mesir? Tentu saja ada! *nyari ribut kepagian* šŸ˜€ *dilempar high heels*

Lupakan Mesir! Udah, jangan capek-capek deh! Pikirin aja negara sendiri masih kerepotan kok! Hih!

Ingetin lagi nih, yakin tetangganya udah pada kenyang makan? Itu yang di Ambon, Aceh, dan bagian Indonesia lain tuh udah diperhatiin?

Mending ngopi di kafe dah, daripada mikirin yang jauh gak kejangkau gitu lho!

—————– twit pukul 8 pagi.

Apakah memang seharusnya demikian? Karena dipikirnya Indonesia banyak yang masih harus dibenahi, jadi buat apa bersusah payah memikirkan negara orang lain yang gak jelas juntrungannya?

LUPAKAH KITA, BAGAIMANA PALESTINA TETAP MEMBERIKAN PERTOLONGAN PADA INDONESIA KETIKA DITIMPA BENCANA? PADAHAL DI SANA PUN SETIAP DETIKNYA HARUS BERHADAPAN DENGAN TEKANAN DAN ANCAMAN?

Lah kita masih bisa makan enak, jalan-jalan ke mall, dan melakukan hal santai lainnya. Rohingya dan Syiria bagaimana? Saudara kita di sana tak lagi memikirkan mau ngopi di kafe mana.

Ah sudahlah ya? Gak penting kan? LUPAKAN SAJA!

Jadi, sepakat ya untuk melupakan Mesir? Oke sip!

Berita tentang para sniper di Mesir yang menembaki wartawan dan dokter serta membakar rumah sakit berisi ribuan mayat dianggap mengada-ngada? Oh ya, mungkin itu yang #mereka inginkan. Kemudian aku teringat Bapak.Ā Setidaknya sekarang aku memahami alasan almarhum bapak melarangku menjadi wartawan (peliput) perang

Tapi aku masih tidak mengerti, bagaimana mungkin kita masih bisa tertawa ketika ada pembunuhan massal. Jika benar muslim, seharusnya merasa apa yang saudaranya rasakan. Bukan sebaliknya.

Entah, mungkin #mereka memang benar… Lupakan Mesir, mendingan menonton bola.

8 pemikiran pada “Lupakan Saja Mesir! Kejauhan!”

    1. iya pak, bener. saya menulis kalimat2 di atas ini pun sambil merinding…. yang bisa dibantu, marilah sama-sama kita merapatkan barisan. ini tragedi kemanusiaan šŸ˜¦

      Suka

      1. Betul, itu tragedi kemanusiaan. Muslim itu satu badan, satu luka yang lain merasakan. Jadi kalau nggak mau ikut mikir soal Mesir, minimal jangan ikutan nyinyir.

        Dan saya yakin mereka yang nyinyir di atas itu aktualnya tidak melakukan perbuatan apapun yang bermanfaat untuk sekitarnya.

        Suka

        1. Lusa 17 Agustus, kita berhutang perjuangan pengakuan kemerdekaan dari Rakyat Mesir yang peduli pada kita. Saat itu dulu mereka tidak berkata: “ngapain ngurusi Indonesia?”

          Semoga mereka di sini yang nyinyir tidak ada lagi ucapain: “ngapain ngurusi Mesir?”

          Suka

        2. nah itu dia! negara sahabat tak perhitungan dengan kita, mengapa sekarang kita malah berhitung? yang utang budi siapa? šŸ™‚

          semoga segala masalah di Mesir lekas selesai. semoga Indonesia pun tetap damai. insya Allah, aamiinn..

          Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.